Home » » Dansatgas TNI Pimpin Penyisiran Lereng Merapi

Dansatgas TNI Pimpin Penyisiran Lereng Merapi

Written By Redaksi on Jumat, 26 November 2010 | 20.36

Satgas TNI Penanggulangan Bencana Merapi bersama-sama dengan Satgas Polri kembali  melakukan penyisiran di lereng Gunung Merapi tepatnya di desa Kepuharjo dan Wukirsari, Kec. Cangkriman –Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (24/11).



Penyisiran lereng Merapi kali ini dititikberatkan pada pembakaran bangkai ternak penduduk yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi dan dipimpin langsung oleh Dansatgas TNI PB Merapi, Brigjen TNI Syahiding.  Masalah bangkai ternak yang mati akibat diterjang awan panas Merapi menjadi perhatian utama dalam rapat evaluasi harian yang dilakukan oleh BNPB. Bangkai-bangkai ternak yang mati apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan ancaman baru berupa penyakit yang dapat membahayakan kesehatan warga di sekitar lereng Merapi.
        
Pelaksanaan  penyisiran lereng Merapi yang dilakukan oleh Tim Gabungan dari TNI, Polri dan relawan bekerja sama dengan petugas dari Dinas Peternakan, Pertanian dan Kesehatan. Pembakaran bangkai ternak yang disertai dengan penyemprotan probiotik dan disinfektan merupakan cara yang paling efektif untuk menghindari adanya penyebaran penyakit di desa sekitar lereng Merapi.  Sebenarnya ada cara yang lebih baik yaitu dengan mengubur bangkai-bangkai hewan tersebut, namun hal ini tidak dapat dilakukan mengingat tanah di sekitar lereng Merapi masih sangat panas apabila digali, demikian halnya kondisi bangkai yang sudah membusuk dan sangat rapuh serta bau yang sangat menyengat.  Untuk menggunakan alat berat pun sangat sulit, karena banyaknya pohon yang tumbang dan material merapi yang tersebar sehingga menyulitkan akses jalan masuk.

 Upaya penyisiran bangkai ternak tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, mengingat banyaknya ternak yang mati tersebar di beberapa desa lereng Merapi. Begitu pula waktu penyisiran yang sangat singkat, mengingat kondisi Merapi yang masih mengeluarkan awan panas, sehingga dapat membahayakan personel yang melakukan penyisiran apabila terlalu lama di lereng Merapi.
          
Dalam penyisiran yang dipimpin langsung oleh Dansatgas TNI PB Merapi yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Divisi 2 Kostrad  tersebut dilengkapi dengan alat monitor pendeteksi getaran Gunung Merapi, sehingga dapat mendeteksi sedini mungkin adanya bahaya awan panas Merapi.   Penyisiran tim gabungan dihentikan setelah ada peringatan dari petugas yang menyatakan sinyal pendeteksi Gunung Merapi mengalami peningkatan. Tim Gabungan TNI/Polri selanjutnya melaksanakan peninjauan ke daerah yang akan digunakan untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi para pengungsi, termasuk melihat kondisi perkebunan salak yang rusak akibat debu vulkanik Merapi di Kecamatan Srumbung – Magelang. (PUSPEN)
Share this article :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2014. Portal Komando - All Rights Reserved