Selama lebih dari satu bulan, Satgas TNI PB Merapi melaksanakan tugas penanggulangan akibat bencana alam erupsi Gunung Merapi di wilayah Jateng dan DIY khususnya Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten dan sekitarnya. Erupsi Gunung Merapi yang ditetapkan sebagai bencana nasional, telah banyak menimbulkan kerugian personel dan materiil yang cukup besar. Aktivitas perekonomian rakyat terganggu, fasilitas umum rusak, lahan pertanian tidak produksi dan berbagai kegiatan wisata juga terhenti, masyarakat di sekitar lereng Merapi tidak hanya susah tetapi juga membutuhkan dorongan moril dan semangat untuk kembali bangkit memulai kehidupan baru setelah tempat tinggalnya hancur di terjang awan panas dan diselimuti debu vulkanik Merapi. Kehadiran TNI, di wilayah bencana Merapi semata-mata hanya untuk membantu rakyat dan pemerintah daerah agar segera bangkit kembali dan dapat beraktivitas seperti sedia kala dari keterpurukan akibat erupsi Merapi.
Berbagai kegiatan sosial kemanusian telah dilakukan oleh TNI tanpa pamrih, mulai dari evakuasi dan pencarian korban meskipun tinggal tulang belulang, pelayanan kesehatan masyarakat dan pendirian dapur lapangan di tempat-tempat pengungsian, sekolah darurat dan hiburan bagi anak-anak pengungsi, evakuasi ternak, pembersihan fasilitas umum, perkuatan tanggul dan pengerukan sungai yang berhulu di puncak Merapi hingga penyiapan Hunian Sementara (Huntara). Dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk merehabilitasi dan merekosntruksi akibat dampak dari erupsi Gunung Merapi, sedangkan fase tanggap darurat pun kelihatan belum usai sebab pemerintah daerah akan memperpanjang masa tanggap darurat hingga beberapa hari ke depan. Sebab meskipun kemungkinan ancaman bahaya awan panas sudah kecil sekali, namun masyarakat di sebagian wilayah Jateng dan DIY masih dihantui dengan ancaman lahar dingin yang setiap saat dapat terjadi, khususnya daerah di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Purna tugas Satgas TNI PB Merapi bukan berarti TNI tidak lagi terlibat dalam penanganan pasca bencana, karena tugas-tugas yang telah dilakukan oleh Satgas TNI selanjutnya diserahkan ke Komando Kewilayahan setempat dalam hal ini Komando Daerah Militer IV/Diponegoro, selanjutnya pasukan non organik Kodam IV/Dip yang tergabung dalam Satgas TNI PB Merapi kembali ke induk satuan masing-masing. TNI tidak hanya excellent namun juga telah berhasil merebut hati dan pikiran rakyat, sebagaimana dalam pelaksanaan tugas-tugas di daerah operasi yang lain, bahwa hal terpenting dalam setiap penugasan adalah how to win the heart and mind of the people. Rencana alih komando dan kendali (kodal) penanggulangan akibat bencana alam erupsi Gunung Merapi dari Dansatgas TNI PB Merapi kepada Kasdam IV/Diponegoro akan dilaksanakan di Posko Aju BNPB, Gedung PIP2B – Yogyakarta pada Kamis malam (9/12).
(Sumber: PUSPEN TNI)
Posting Komentar